Apa salahnya mengisi akhir pekan ke taman kota? Pertanyaan itu terbersit saat putri semata wayangku Najma bosan seharian di rumah, Ahad 11 Juli lalu. Ada tiga pilihan taman yang menurut saya menarik disekitar Percetakan Negara, tempat tinggal kami. Taman Monas, Taman Menteng, atau Taman Suropati. Kebetulan Najma sudah familiar dengan tiga tempat itu. Dan menyambut gembira tawaran saya. "Oke, ke taman menteng, mainan pasir," sahut Najma. Pukul sudah menunjukan angka 10.00 pagi. Kami berangkat, melewati jalan Kramat Sentiong, nyebrang Kramat Raya - Raden Saleh - Cik di tiro, dan Menteng. Singkat kata ketika hendak menyebrang jalan Lembang, pikiran saya berubah. kenapa tidak ke taman situ lembang?. Ya Taman Situ Lembang, di Menteng, 100 meter dari Taman Suropati. dengan danau ditengah-tengahnya, dan pepohonan tua yang rimbun, tentu cocok untuk bermain di hari yang menjelang siang. Dan lagi tentu Taman Menteng cuaca panas akan sangat terasa, karena belum banyak tanaman rimbun disana. Sepakat, kemudi saya putar kanan menuju Taman Situ Lembang. Oh, mantab. ternyata bukan kami saja yang tertarik menghabiskan akhir pekan di Taman. Puluhan anggota keluarga ramai bermain di Taman yang dikelilingi rumah-rumah mewah itu. Ada yang menggelar tikar, menikmati bekal makanan, memancing. Semantara anak-anak bermain ayunan, dan bersendau gurau dengan teman-teman mereka dipinggir danau. Dan, Najma pun asyik bermain ayunan, berlari-lari diatas rumput, melihat orang yang memancing ikan,sambil sesekali bermain air. Tak usah khawatir kelaparan atau terusik kemanannya saat bermain di Taman Situ Lembang. Banyak penjaja makanan area ini. bakso, ketupat, tahu genjrot, atau pedagang kopi keliling. Wal hasil, hari itu kami hampir lima jam bermain di Taman Situ Lembang. Cuaca yang tidak begitu panas membuat Najma nyaman dan betah bermain seharian. Hanya ada beberapa kritik atau anggaplah saran untuk pemda DKI khususnya. Tempat mainan anak, khususnya ayunan kalau bisa dasaran, atau alas dibawahnya tidak terbuat dari batu, pasangan batu, atau beton seperti yang sekarang. saat kami kesana ada anak yang terjatuh dari ayunan, kepalanya terbentur. Seminggu sebelumnya konon, kata pengunjung disamping saya, ada yang sampai bocor kepalanya. Alangkah bagusnya kalau ayunan itu beralas rumput atau pasir. akan lebih aman bagi anak-anak. Menghabiskan waktu di Taman bisa jadi alternatif mengisi liburan atau akhir pekan warga metropolitan. Bila selama ini anak-anak sering diajak main ke mall-mall, sesekali perlu la di ajak ke taman. Di luar negeri, orang juga suka berlibur dan bersantai di taman kota. Anna Surti Ariani, psikolog anak menyebutkan beberapa kota besar di dunia yang memiliki taman kota yang dikenal secara internasional. Misalkan New York dengan Central Park-nya, yang sering menjadi lokasi pembuatan film. Taman kota seluas 3,41 kilometer persegi itu tercatat sebagai taman yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat. Kemudian taman kota berju-lukan The Green City di London, Inggris, taman terbesar Hyde Park, dan Kensington Gardens, hingga taman-taman kecil di pinggiran kota, seperti Greenwich Park, Bushy Park, dan Primrose HilL Jadi kenapa gensi untuk berlibur atau menghabiskan waktu di Taman Kota?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar