foto by timurangin@yahoo.com |
Banyak sebutan mereka, bisa manusia gerobak, manusia siput, manusia bebas. Atau apalah. Yang pasti di lorong Jakarta tak sulit menemukan mereka. Salah satunya di Lorong-lorong Cikini.
Hampir setiap hari saya melewati lorong Cikini. Yang saya sebut lorong adalah jalan di bawah rel kereta api Cikini. Persisnya di belakang Gedung SD dan SMP Perguruan Cikini. Bau sampah sudah mulai menyengat saat posisi masih di persimpangan Cikini Raya dengan jalan yang mengarah ke Menteng.
Sumber bau berasal dari tumpukan sampah dari para 'pemungut'. Setelah mereka mengambil sampah, entah dari mana, kemudian ditumpuk di lorong jalan itu. Mereka sudah menganggap lorong itu sebagai rumah. Aktivitas masak, makan tidur, bahkan mandi mereka lakukan di situ. Kalau hujan tiba, mereka tinggal berteduh di bawah jembatan rel Cikini.
Sudah beratus kali petugas satuan polisi pamong praja berusaha mengusir mereka. Namun tak juga membuahkan hasil. Hari ini dihalau, besok datang lagi. Yang membuat miris, diantara mereka ada yang satu keluarga, dan ada balita diantaranya.
Hal yang sama bisa ditemui di ujung Jalan Raden Saleh, yang bersinggungan dengan jalan Cikini Raya. Ada dua atau tiga gerobak di sana. Tak jauh dari situ, persisnya di Jalan Ciliman, 100 meter dari Hotel Menteng II. Mereka, penghuni gerobak itu, kalau malam tidur di atas trotoar.
foto by dewantoro.wordpress.com |
Dan tak jarang diantara mereka merupakan satu keluarga. Bahkan ada Balita di dalamnya. Balita yang tiap malam harus tidur di area terbuka, di antara deru mesin, dan hembusan knalpot metromini, beralas kardus, dan kasur bekas yang entah sudah berapa lama tidak dicuci.
Ironisnya, mereka hanya berjarak ratusan meter dari perumahan mewah di Menteng dan gedung-gedung perkantoran milik para konglomerat.
Ah, mungkin ini sudah menjadi hal biasa di Indonesia. Buktinya, tak juga ada yang menulisnya. Termasuk media, atau aktivis sosial.
Entah setelah hari ini, BBC membuat laporan soal perbadaan tukang sampah di London dan di Jakarta.
Entahlah..
selamat sore ki Sanak.
Salam
--Erwindar--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar