Atau yang kesulitan membuka, ini naskah aslinya:
Kenapa Takut Kepada Lady Gaga
Kepolisian membatalkan konser Lady
Gaga. Ada tiga hal yang disebut sebagai alasan. Gaya berpakaian yang
dinilai mengumbar aurat, tidak sesuai dengan adat budaya timur, dan
berpotensi menimbulkan benturan di masyarakat. Alasan yang terkesan
mengada-ada. Pertama,
soal gaya berpakaian yang mengumbar aurat.
Tentu ini bisa diatur. Pihak yang keberatan bisa meminta promotor
agar Lady Gaga menggunakan busana sesuai adat ketimuran. Dan ini
bukan hal yang sulit. Terbukti pelantun Born This
Way saat menggelar konser di Korea, Hong Kong dan Jepang
menggunakan baju tertutup, alias tidak mengumbar aurat.
Kedua, tentang ketidaksesuaian dengan
budaya timur. Masuknya budaya ke Indonesia bisa melalui berbagai
cara. Bukan semata atas hadirnya Lady Gaga. Melainkan banyak media.
Seperti televisi, dan internet yang tak bisa dibatasi. Orang dengan
mudah mendapatkan video atau gambar penyanyi kelahiran New York 28
Maret 1986 itu. Kalau mau interospeksi diri sebenarnya banyak
tontonan media televisi di tanah air yang menyalahi tradisi
ketimuran.
Ketiga, soal gangguan keamanan. Ini
terkait ancaman salah satu organisasi masyarakat yang akan merazia
konser penyanyi bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu.
Alasan ini agak kurang bijak. Kepolisian dipaksa tunduk pada perintah
satu organisasi masyarakat tertentu. Sementara warga lain yang
mengingingkan hiburan tak mendapat perlindungan keamanan. Tentunya
aparat bisa memuaskan kedua belah pihak. Meminta Lady Gaga tampil
dengan busana sopan dan sesuai adat ketimuran, serta menjamin
penonton mendapat perlindungan keamanan.
Kepada pihak promotor, kepolisian bisa
meminta agar melakukan seleksi ketat terhadap calon penonton.
Seperti di Korea misalnya, diterapkan aturan bahwa penggemar yang
berusia kurang dari 18 tahun dilarang menyaksikan konser. Pelarangan
konser Lady Gaga hanya akan memperpanjang bagaimana kebebasan
berekspresi semakin dibatasi. Sebelum ini ada pelarangan buku, dan
pembubaran diskusi Irshad Manji.
Masyarakat di negeri ini sudah cukup
cerdas untuk memilih pertunjukan berkualitas. Jika moral yang
menjadi alasan, lembaga keagamaan bisa menanamkan keimanan pada
umatnya. Dengan benteng keimanan, pengaruh negatif dari sebuah
konser, buku, video maupun tayangan televisi bisa ditangkal. Tak ada
yang perlu ditakutkan dari sebuah konser Lady Gaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar