Artikel tentang kedelai dan tempe ini saya buat untuk editorial di harian detik edisi Jumat, 27 Juli 2012..
artikel utuhnya bisa di lihat di di sini
atau kalau kesulitan buka, baca aja artikel di bawah ini:
Tempe, dan Ironi Sebuah Negeri
Gelar
sebagai negara agraris rasanya sudah tak lagi disandang bangsa
Indonesia. Negeri
gemah ripah loh jinawi, tuwuh kang sarwo tinandur, murah sandang,
pangan. Murah kang sarwo tinuku
tak lagi bisa disuarakan. Hampir semua hasil bumi yang menjadi
kebutuhan pokok rakyat kini harus didatangkan dari luar negeri alias
impor. Beras, gandum, dan terakhir kedelai. Akibatnya ketika stok
dari negara pemasok terbatas, ketersediaan di dalam negeri juga
menipis, hargapun melambung.