Beranda

Jumat, 09 Juli 2010

Menjadi Whizer Andal

Dikutif dari Koran Tempo edisi Januari 10 JUanuari 2010

Seiring dengan pertumbuhan jumlah penggila Internet, profesi social media whiz atawa whizer mulai banyak dilirik.

Pitra Satvika tak menyangka, hobinya berselancar di dunia maya dan membuat blog sejak lima tahun lalu kini menuai berkah. Brand atawa merek terkenal menggandengnya, memberi tambahan pekerjaan. Tentu saja dengan imbalan yang menggiurkan.

Sejak pertengahan 2009, beberapa merek terkenal meminta Pitra me-review produk mereka untuk ditulis di blog pribadinya. Dalam kurun enam bulan, sekitar 15 merek terkenal meminta produknya diulas. Namun tak semua ia terima. "Hanya beberapa," kata Pitra kepada Tempo di Menara BNI, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, pada Rabu lalu.

Berkah jagat maya tak hanya dinikmati Pitra. Sejumlah blogger (narablog) lainnya juga menikmatinya, seiring dengan mulai getolnya brand terkenal menggandeng mereka. Fenomena ini dikenal dengan social media whiz. Di Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, gejala ini sudah merebak sejak sekitar tiga tahun lalu dan, belakangan, mulai menular ke Indonesia, yang pertumbuhan jumlah pengguna Internetnya cukup fantastis.

Whizer, sebutan untuk pegiat social media whiz, telah menjadi profesi di Negeri Abang Sam. Sebuah perusahaan merekrut secara khusus seorang whizer, biasanya dia seorang narablog, untuk menghidupkan brand account mereka. Tugasnya saban hari membuka situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, menjawab komentar, melempar topik, dan memonitor sejumlah masukan.

Lalu, setiap pekan mendiskusikannya dengan pemilik brand. Pemilik brand ingin tahu apa saja yang dibicarakan orang tentang produk mereka dan bagaimana kemudian menjawabnya, sehingga menciptakan citra positif terhadap produk tersebut. Seorang whizer bisa menerima imbalan puluhan hingga ratusan juta rupiah per bulannya.

Hanya, di Indonesia, profesi ini masih menjadi pekerjaan sampingan. Pitra dan para narablog lainnya memiliki pekerjaan utama masing-masing. Pitra, misalnya, mendirikan sebuah konsultan media online.

Namun, ke depan, menurut seorang konsultan kehumasan Radityo Djajuri, prospek profesi ini akan semakin bagus. Ini didukung jumlah pengguna Internet di Indonesia yang terus meningkat, kemudahan akses Internet melalui ponsel, dan tarif yang kian murah. "Bahkan akses gratis melalui hotspot dan Wi-Fi," kata Radityo pada Kamis lalu.

Merebaknya pengguna Internet di Indonesia mau tak mau mendorong dunia kehumasan ikut berkembang. Kini dunia kehumasan memasuki era Public Relations 2.0. Aktivitas media relations-nya tak lagi sebatas di ranah media tradisional, tapi kini memasuki media baru. Masuk ke berbagai situs jejaring sosial.

Social media whiz menjadi salah satu bagian kegiatan Radityo sebagai konsultan humas. Sebelum ramai jejaring sosial di Internet, sejak awal 2001 Radit dan tim memoderasi lebih dari 40 mailing list di Internet. Dengan maraknya weblog, Radit mengelola setidaknya 20 weblog. Dengan pekerjaan ini, ia memperoleh pendapatan kotor Rp 50-70 juta per bulan. ERWIN DARIYANTO

Agar Dilirik Brand

Menjadi blogger atawa narablog yang dilirik brand terkenal boleh dibilang bukan perkara gampang. Umumnya, sejumlah brand akan menggandeng narablog yang sudah terkenal dan punya kemampuan mempengaruhi pembacanya.

Berikut ini beberapa kiat agar bisa menjadi incaran brand terkenal.

1. Mampu berinteraksi secara aktif di dalam social media. Melempar topik dan memberikan komentar atas topik yang dilempar narablog lain.

2. Hidup di dunia narablog, sehingga terbiasa melakukan apa yang menjadi budaya di lingkungan tersebut.

3. Menguasai bidang yang sedang dibicarakan dan memahami karakter calon audiens yang menjadi sasarannya. Misalnya, brand Acer atau Microsoft akan memilih narablog yang mengerti tentang teknologi.

4. Mempunyai kemampuan menulis yang baik dan menjawab komentar dengan menarik sehingga pembaca terus mengikuti kelanjutannya.

5. Memiliki kredibilitas di mata target brand/.

6. Selain aktif di dunia maya, narablog harus sering ikut acara "kopi darat" alias tatap muka. Biasanya job diberikan atas saran dari narablog senior. ERWIN | Pelbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar