Beranda

Selasa, 20 Maret 2012

Antara Dahlan dan Jenderal Hoegeng


Aksi Menteri Negara Dahlan Iskan 'ngamuk' di pintu tol Semanggi Selasa pagi berhasil membuat publik tercengang. Warta tentang aksi pak menteri itupun menghiasi hampir seluruh media online sepanjang hari kemarin. Dan hari ini, media cetak juga ramai mengabarkan. Aksi 'koboi' pengusaha media ini juga memicu warga bersuara tentang betapa buruknya pelayanan Jalan Tol di negeri ini. 

Aksi Dahlan Iskan
mengingatkan saya akan sosok Jenderal Hoegeng Iman Santoso, Kepala Kepolisian RI periode 1968 – 1971. Saat memimpin korps baju coklat, Hoegeng memiliki kebiasaan turun ke lapangan, membantu mengatur arus lalu lintas saat menemui ada kemacetan di Jalan. Tak terbayang betapa salah tingkahnya para anak buahnya ketika Pak Hoegeng beraksi. Salah satu anaknya, Reni mengaku sempat kerap terlambat ke sekolah karena ”kebiasaan buruk” ayahnya yang tiba-tiba turun di tengah jalan untuk mengatur lalu lintas.

Aksi Jenderal asal Pekalongan Jawa Tengah ini pada waktu itu tak seramai dibicarakan seperti halnya yang dilakukan Dahlan Iskan kemarin. Maklum karena memang pada tahun 1960-an media belum sebanyak sekarang.

Pujian warga atas terobosan Dahlan Iskan yang membuka palang pintu tol akibat antrian kendaraan di Gerbang Tol Semanggi membuktikan bahwa saat ini Indonesia minim keteladanan. Apa yang dilakukan Dahlan memang sudah sewajarnya. Sebagai Menteri BUMN yang membawahi Jasa Marga dia harus ikut bertanggungjawab atas pelayanan kepada publik pengelola jalan tol tersebut.


Kecurigaan bahwa aksi sang mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ini terlalu lebay, sekedar cari sensasi dan popularitas wajar terjadi. Karena sebagai Menteri Dahlan bisa langsung menelepon Direktur Utama Jasa Marga saat terjadi antrian di gerbang tol akibat tidak maksimalnya pelayanan.


Kini terserah kepada Anda, apakah aksi Dahlan Iskan bisa disejajarkan dengan Jenderal Hoegeng?




Selamat hari Rabu ki Sanak


Salam
--Erwindar--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar