Beranda

Selasa, 13 Maret 2012

Pesan dengan Sebatang Pohon Kelapa



Senin kemarin, usai mengantar Najma ke sekolahnya saya bersama isteri mampir pasar Cikini. Sarapan di Gudeg Bu Hardjo. Dari SD Perguruan Cikini saya sengaja jalan kaki. Lumayanlah jaraknya tak sampai 1 kilometer. Di jalan menuju masuk pasar, persisnya di depan toko bunga, aku menemukan satu bibit atau tunas pohon kelapa. Entah milik siapa, karena hanya tergeletak tanpa pot. Niat mau ambil, tapi saya tak punya lahan.

Tunas kelapa itu mengingatkan saat-saat eyang kakung masih ada.
Persisnya 20 tahun lalu, saat saya masih SD. Aku lupa persisnya, tapi peristiwa itu masih jelas teringat. Eyang menaruh tiga kelapa di samping gentong, -tempat menyimpan air-. Mungkin tak sampai sebulan kelapa itu kemudian tumbuh tunasnya. Tiga-tiganya tumbuh.

Eyang menanam tiga tunas kelapa itu di kebun belakang. Padahal di kebun itu sudah ada tanaman mangga, jambu, dan bahkan petai. Hampir setiap pagi, sesudah Shubuh tanaman itu disiram. Eyang cukup telaten merawat semua tanaman itu. 


Dua tahun kemuadian Tuhan memanggil Eyang. Mangga, jambu, dan petai baru saja berbunga untuk pertamakalinya saat Eyang harus terbaring sakit sebelum mangkat. Pohon kelapa yang beliau tanam baru seukuran tombak. Eyang tak sempat menikmati hasil tanamannya. Dan kini, kamilah anak cucunya yang menikmati.

Setelah sekian lama, saya baru sadar. Tujuan Eyang berkebun bukan untuk memperolah manfaat sesaat. Tapi untuk jangka panjang. Saya yakin Eyang sadar tak bisa menikmati hasil kebunnya tersebut. Aku ingat, Eyang wafat saat berusia 72 tahun. Artinya waktu menamam pohon kelapa beliau berumur 70 tahun.

Eyang tak sendirian, teman seangkatan beliau banyak juga yang bertanam. Dan tidak semata berharap bisa menikmati hasil. Tapi demi anak cucu mereka. Tanaman kelapa, mangga, jambu dan petai dari sisi uang mungkin tidak terlalu tinggi. Namun pesan yang ingin disampaikan mereka sungguh dalam. Pelihara alam untuk kelangsungan hidup anak cucu. Sebuah pesan sederhana. Kearifan lokal yang nyaris hilang.


Selamat hari Rabu ki Sanak

Salam

--Erwindar--










Tidak ada komentar:

Posting Komentar